Model Arsitektur TCP/IP
Protokol TCP/IP terbentuk dari 2
komponen yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP).
Internetworking
Tujuan dari TCP/IP adalah untuk
membangun suatu koneksi antar jaringan (network), dimana biasa disebut internetwork,
atau intenet, yang menyediakan pelayanan komunikasi antar jaringan
yang memiliki bentuk fisik yang beragam. Tujuan yang jelas adalah menghubungkan
empunya (hosts) pada jaringan yang berbeda, atau mungkin terpisahkan secara
geografis pada area yang luas.
Internet dapat digolongkan menjadi
beberapa group jaringan, antara lain:
• Backbone: Jaringan besar yang menghubungkan antar jaringan lainnya. Contoh : NSFNET yang merupakan jaringan backbone dunia di Amerika, EBONE yang merupakan jaringan backbone di Eropa, dan lainnya.
• Jaringan regional, contoh: jaringan antar kampus.
• Jaringan yang bersifat komersial dimana menyediakan koneksi menuju backbone kepada pelanggannya.
• Jaringan lokal, contoh: jaringan dalam sebuah kampus.
• Backbone: Jaringan besar yang menghubungkan antar jaringan lainnya. Contoh : NSFNET yang merupakan jaringan backbone dunia di Amerika, EBONE yang merupakan jaringan backbone di Eropa, dan lainnya.
• Jaringan regional, contoh: jaringan antar kampus.
• Jaringan yang bersifat komersial dimana menyediakan koneksi menuju backbone kepada pelanggannya.
• Jaringan lokal, contoh: jaringan dalam sebuah kampus.
Aspek lain yang penting dari TCP/IP
adalah membentuk suatu standarisasi dalam komunikasi. Tiap-tiap bentuk fisik
suatu jaringan memiliki teknologi yang berbeda-beda, sehingga diperlukan
pemrograman atau fungsi khusus untuk digunakan dalam komunikasi. TCP/IP memberikan
fasilitas khusus yang bekerja diatas pemrograman atau fungsi khusus tersebut dari
masing-masing fisik jaringan. Sehingga bentuk arsitektur dari fisik jaringan
akan tersamarkan dari pengguna dan pembuat aplikasi jaringan. Dengan TCP/IP,
pengguna tidak perlu lagi memikirkan bentuk fisik jaringan untuk melakukan
sebuah komunikasi.
Sebagai contoh pada gambar di atas,
untuk dapat berkomunikasi antar 2 jaringan, diperlukan komputer yang terhubung
dalam suatu perangkat yang dapat meneruskan suatu paket data dari jaringan yang
satu ke jaringan yang lain. Perangkat tersebut disebut Router.
Selain itu router juga digunakan sebagai pengarah jalur (routing).
Untuk dapat mengidentifikasikan host
diperlukan sebuah alamat, disebut alamat IP (IP address). Apabila sebuah
host memiliki beberapa perangkat jaringan (interface), seperti router,
maka setiap interface harus memiliki sebuah IP address yang unik. IP address
terdiri dari 2 bagian, yaitu:
IP
address = <nomer jaringan><nomer host>
Lapisan (layer) pada Protokol TCP/IP
Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP
dibentuk dalam beberapa lapisan (layer). Dengan dibentuk dalam layer,
akan mempermudah untuk pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer dapat
berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung interface.
Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan saling mendukung layer
diatasnya. Pada protokol TCP/IP dibagi menjadi 4 layer, tampak pada gambar
berikut
Layer
Aplikasi (Aplications) Layer aplikasi digunakan pada program untuk berkomunikasi
menggunakan TCP/IP. Contoh aplikasi antara lain Telnet dan File Transfer
Protocol (FTP). Interface yang digunakan untuk saling berkomunikasi adalah
nomer port dan socket.
Layer
Transport Layer transport memberikan fungsi pengiriman data secara end-to-end
ke sisi remote. Aplikasi yang beragam dapat melakukan komunikasi secara
serentak (simulaneously). Protokol pada layer transport yang paling sering
digunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP), dimana memberikan fungsi
pengiriman data secara connectionoriented, pencegahan duplikasi data,
congestion control dan flow control. Protokol lainnya adalah User Datagram Protocol
(UDP), dimana memberikan fungsi pengiriman connectionless, jalur yang
tidak reliabel. UDP banyak digunakan pada aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi
dan dapat metoleransi terhadap kerusakan data.
Layer
Internetwork Layer Internetwork biasa disebut juga layer internet atau layer
network, dimana memberikan “vitual network” pada internet. Internet Protocol
(IP) adalah protokol yang paling penting. IP memberikan fungsi routing pada
jaringan dalam pengiriman data. Protokol lainnya antara lain : IP, ICMP, IGMP,
ARP, RARP
Layer
Network Interface Layer network interface disebut juga layer
link atau layer datalink, yang merupakan perangkat keras pada jaringan. Contoh
: IEEE802.2, X.25, ATM, FDDI, dan SNA.
Secara detail dapat digambarkan pada gambar
berikut
Aplikasi TCP/IP
Level tertinggi pada layer TCP/IP
adalah aplikasi. Dimana layer ini melakukan komunikasi sehingga dapat
berinteraksi dengan pengguna. Karakteristik dari protokol aplikasi antara lain:
• Merupakan program aplikasi yang
dibuat oleh pengguna, atau aplikasi yang merupakan standar dari produk TCP/IP.
Contoh aplikasi yang merupakan produk dari TCP/IP antara lain :
- TELNET, terminal interaktif untuk
mengakses suatu remote pada internet.
- FTP (File Transfer Protocol),
transfer file berkecepatan tinggi antar disk.
- SMTP (Simple Mail Transfer
Protocol), sistem bersurat di internet
- dll
• Menggunakan mekanisme TCP atau UDP.
• Menggunakan model interaksi
client/server.
•
Model Client/Server
TCP adalah peer-to-peer,
protokol yang bersifat connection-oriented. Tidak ada hubungan tuan dan
budak (master/slave), tetapi banyak aplikasi yang bersifat client/server. SERVER
adalah aplikasi yang memberikan pelayanan kepada user internet. CLIENT adalah yang
meminta pelayanan. Aplikasi bisa memiliki bagian server dan bagian client,
dimana dapat berjalan secara bersamaan dalam 1 sistem. Server merupakan progam
yang dapat menerima permintaan (request), melakukan pelayanan yang
diminta, kemudian mengembalikan sebagai reply. Server dapat melayani
multi request bersamaan.
Server bekerja dengan cara menunggu
request pada port yang sudah terdaftar, sehingga client dapat dengan mudah
mengirimkan data ke port pada server.
Standarisasi TCP/IP
TCP/IP semakin popular diantara
developer dan pengguna, karena itu perlu adanya standarisasi. Standarisasi di
kelola oleh Internet Architecture Board (IAB) IAB mengacu pada Internet
Engineering Task Force (IETF) untuk membuat standar baru. Dimana standarisasi
menggunakan RFC. Untuk Internet Standar Process, menggunakan RFC 2026 – The
Internet Standard Process – Revision 3, dimana didalamnya berisi tentang protokol,
prosedur, dan konvensi yang digunakan dari oleh internet.
Model Referensi OSI
OSI adalah referensi komunikasi dari
Open System Interconnection. OSI model digunakan sebagai titik referensi untuk
membahas spesifikasi protokol.
Layer pada OSI
OSI model terdiri dari 7 layer. Dimana
bagian atas dari layernya (layer 7,6,dan 5) difokuskan untuk bentuk pelayanan
dari suatu aplikasi. Sedangkan untuk layer bagian bawahnya (layer 4, 3, 2 dan
1) berorientasikan tentang aliran data dari ujung satu ke ujung yang lainnya.
Layer-layer Pada Model Referensi OSI
Layer
Aplikasi (layer 7)
Aplikasi yang saling berkomunikasi
antar komputer. Aplikasi layer mengacu pada pelayanan komunikasi pada suatu
aplikasi. Contoh: Telnet, HTTP, FTP, WWW Browser, NFS, SMTP, SNMP
Layer
Presentasi (Layer 6)
Pada layer bertujuan untuk
mendefinisikan format data, seperti ASCII text, binary dan JPEG. Contoh : JPEG,
ASCII, TIFF, GIF, MPEG, MIDI
Layer
Sesi (Layer 5)
Sesi layer mendefinisikan bagaimana
memulai, mengontrol dan mengakhiri suatu percakapan (biasa disebut session).
Contoh: RPC, SQL, NFS, SCP
Layer
Transport (Layer 4)
Pada layer 4 ini bisa dipilih apakah
menggunakan protokol yang mendukung error-recovery atau tidak. Melakukan
multiplexing terhadap data yang datang, mengurutkan data yang datang apabila
datangnya tidak berurutan. Contoh: TCP, UDP, SPX
Layer
Network (Layer 3)
Layer ini mendefinisikan pengiriman
data dari ujung ke ujung. Untuk melakukan pengiriman pada layer ini juga
melakukan pengalamatan. Mendifinisikan pengiriman jalur (routing). Contoh: IP,
IPX, Appletalk DDP
Layer
Data Link (layer 2)
Layer ini mengatur pengiriman data
dari interface yang berbeda. Semisal pengiriman data dari ethernet 802.3 menuju
ke High-level Data Link Control (HDLC), pengiriman data WAN. Contoh: IEEE
802.2/802.3, HDLC, Frame relay, PPP, FDDI, ATM
Layer
Physical (Layer 1)
Layer ini mengatur tentang bentuk
interface yang berbeda-beda dari sebuah media transmisi. Spesifikasi yang
berbeda misal konektor, pin, penggunaan pin, arus listrik yang lewat, encoding,
sumber cahaya dll. Contoh: EIA/TIA-232, V35, EIA/TIA- 449, V.24, RJ45,
Ethernet, NRZI, NRZ, B8ZS
Konsep dan Kegunaan Layer
Banyak kegunaan yang didapat dari
pembagian fungsi menjadi yang lebih kecil atau yang disebut layer. Kegunaan
yang pasti adalah mengurangi kompleksitas, sehingga dapat didefinisikan lebih
detil. Contoh kegunaannya antara lain :
• Manusia dapat membahas dan mempelajari tentang protokol secara detil
• Membuat perangkat menjadi bentuk modular, sehingga pengguna dapat menggunakan hanya modul yang dibutuhkan
• Membuat lingkungan yang dapat saling terkoneksi
• Mengurangi kompleksitas pada pemrograman sehingga memudahkan produksi
• Tiap layer dapat diberikan pembuka dan penutup sesuai dengan layernya
• Untuk berkomunikasi dapat dengan segera menggunakan layer dibawahnya.
• Manusia dapat membahas dan mempelajari tentang protokol secara detil
• Membuat perangkat menjadi bentuk modular, sehingga pengguna dapat menggunakan hanya modul yang dibutuhkan
• Membuat lingkungan yang dapat saling terkoneksi
• Mengurangi kompleksitas pada pemrograman sehingga memudahkan produksi
• Tiap layer dapat diberikan pembuka dan penutup sesuai dengan layernya
• Untuk berkomunikasi dapat dengan segera menggunakan layer dibawahnya.
Layer Aplikasi
Pada layer ini berurusan dengan
program komputer yang digunakan oleh user. Program komputer yang berhubungan
hanya program yang melakukan akses jaringan, tetapi bila yang tidak berarti
tidak berhubungan dengan OSI. Contoh: Aplikasi word processing, aplikasi ini
digunakan untuk pengolahan text sehingga program ini tidak berhubungan dengan
OSI. Tetapi bila program tersebut ditambahkan fungsi jaringan misal pengiriman
email, maka aplikasi layer baru berhubungan disini. Sehingga bila digambar
dapat digambar seperti berikut.
Layer Presentasi
Pada layer ini bertugan untuk
mengurusi format data yang dapat dipahami oleh berbagai macam media. Selain itu
layer ini juga dapat mengkonversi format data, sehingga layer berikutnya dapat
memafami format yang diperlukan untuk komunikasi. Contoh format data yang
didukung oleh layer presentasi antara lain : Text, Data, Graphic, Visual Image,
Sound, Video. Selain itu pada layer presentasi ini juga berfungsi sebagai
enkripsi data. Bisa digambarkan seperti pada gambar berikut.
Layer Sesi (Session)
Sesi layer mendefinisikan bagaimana
memulai, mengontrol dan mengakhiri suatu percakapan
(biasa disebut session). Contoh layer
session : NFS, SQL, RPC, ASP, SCP.
Layer Transport
Pada layer 4 ini bisa dipilih apakah
menggunakan protokol yang mendukung error-recovery atau tidak. Melakukan
multiplexing terhadap data yang datang, mengurutkan data yang datang apabila
datangnya tidak berurutan. Pada layer ini juga komunikasi dari ujung ke ujung
(end-to-end) diatur dengan beberapa cara, sehingga urusan data banyak
dipengaruhi oleh layer 4 ini.
Fungsi yang diberikan oleh layer
transport :
• Melakukan segmentasi pada layer atasnya
• Melakukan koneksi end-to-end
• Mengirimkan segmen dari 1 host ke host yang lainnya
• Memastikan reliabilitas data
Layer Network
Fungsi utama dari layer network adalah
pengalamatan dan routing. Pengalamatan pada layer network merupakan
pengalamatan secara logical, Contoh penggunaan alamat IP seperti pada gambar
berikut
Routing
digunakan untuk pengarah jalur paket data yang akan dikirim. Dimana routing ada
2 macam yaitu Routed dan Routing Protocol.
Layer Data Link
Fungsi yang diberikan pada layer data
link antara lain :
• Arbitration, pemilihan media fisik
• Addressing, pengalamatan fisik
• Error detection, menentukan apakah data telah berhasil terkirim
• Identify Data Encapsulation, menentukan pola header pada suatu data
Interaksi antar Layer pada OSI
Proses bagaimana komputer berinteraksi
dengan menggunakan layer pada OSI, mempunyai dua fungsi umum, antara lain :
• Tiap layer memberikan pelayanan pada layer di atasnya sesuai dengan spesifikasi protokolnya
• Tiap layer mengirimkan informasi komunikasi melalui software dan hardware yang sama antar komputer.
Komunikasi antar komputer pada OSI
layer dapat digambarkan seperti gambar berikut
Sebuah
data dibuat oleh aplikasi pada host A, contoh seseorang menuliskan email. Pada
tiap layer ditambahkan header dan dilanjutkan ke layer berikutnya (langkah 1).
Contoh : pada layer transport menyalurkan data dan header yang ditambahkannya
ke layer network, sedangkan pada layer network ditambahkan header alamat
tujuannya supaya data bisa sampai pada komputer tujuannya.
Setelah
aplikasi memuat data, software dan hardware pada komputer menambahkan header
dan trailernya. Pada layer fisik dapat menggunakan medianya untuk mengirimkan
sinyal untuk transmisi (langkah 2).
Disisi
penerima (langkah 3), Host B mulai mengatur interaksi antar layer pada host B.
Panah keatas (langkah 4) menunjukkan proses pemecahan header dan trailer
sehingga pada akhirnya data dapat diterima oleh pengguna di host B.
Apabila
komunikasi yang terjadi antar 2 komputer masih harus melewati suatu media
tertentu, semisal router. Maka bentuk dari interaksi OSI layer dapat dilihat
seperti gambar berikut
Data Enkapsulasi
Konsep penempatan data dibalik suatu
header dan trailer untuk tiap layer disebut enkapsulasi (encapsulation).
Pada Gambar 2.16 terlihat pada tiap layer diberikan suatu header tambahan, kemudian
ditambahkan lagi header pada layer berikutnya, sedangkan pada layer 2 selain ditambahkan
header juga ditambahkan trailer. Pada layer 1 tidak menggunakan header dan trailer.
Pada pemrosesan layer 5, 6 dan 7
terkadang tidak diperlukan adanya header. Ini dikarenakan tidak ada informasi
baru yang perlu diproses. Sehingga untuk layer tersebut bisa dianggap 1 proses.
Sehingga langkah-langkah untuk
melakukan data enkapsulasi dapat dijabarkan sebagai
berikut :
Langkah 1
Membuat data – artinya sebuah aplikasi memiliki data untuk dikirim
Langkah 2
Paketkan data untuk di transportasikan – artinya pada layer transport ditambahkan
header dan masukkan data dibalik header. Pada proses ini terbentuk L4PDU.
Langkah 3
Tambahkan alamat tujuan layer network pada data – layer
network membuat header network, dimana didalamnya terdapat juga alamat layer network,
dan tempatkan L4PDU dibaliknya. Disini terbentuk L3PDU.
Langkah 4
Tambahkan alamat tujuan layer data link pada data – layer
data link membuat header dan menempatkan L3PDU dibaliknya, kemudian menambahkan
trailer setelahnya. Disini terbentu L2PDU.
Langkah 5
Transmit dalam bentu bit – pada layer fisikal, lakukan encoding pada
sinyal kemudian lakukan pengiriman frame.
Sehingga pemrosesannya akan mirip
dengan model TCP/IP. Pada tiap layer terdapat LxPDU (Layer N Protocol Data
Unit), dimana merupakan bentuk dari byte pada header-trailer pada data. Pada
tiap-tiap layer juga terbentuk bentukan baru, pada layer 2 PDU termasuk header dan
trailer disebut bentukan frame. Pada layer 3 disebut paket (packet)
atau terkadang datagram. Sedangkan pada layer 4 disebut segmen (segment).
Sehingga dapat digambarkan pada gambar berikut
Sehingga bila pada contoh pengiriman
email proses enkapsulasi yang terjadi dapat digambarkan pada gambar berikut
Model referensi OSI dan TCP/IP
Apabila dibandingkan antara model OSI
dan model TCP/IP dapat digambarkan pada gambar berikut
Sekian dari post saya, semoga bermanfaat
Referensi :
buku_jaringan_komputer-dhoto.pdf
No comments:
Post a Comment